Feeds RSS

Selasa, 11 Agustus 2009

Majas : Gaya bahasa dalam bentuk tulisan maupun lisan yang dipakai dalam suatu karangan yang bertujuan untuk mewakili perasaan dan pikiran si pengarang.

1) Majas Metafora : Gabungan dua hal yang berbeda yang dapat membentuk suatu pengertian baru. Contoh : Raja siang, kambing hitam

2) Majas Alegori : Majas perbandingan yang memperlihatkan suatu perbandingan yang utuh. Contoh : Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi

....................................................................................
3) Majas Personifikasi : Majas yang melukiskan suatu benda dengan memberikan sifat – sifat manusia kepada benda, sehingga benda mati seolah-olah hidup. Contoh : Awan menari – nari di angkasa, baru saja berjalan 8 km mobilnya sudah batuk – batuk
....................................................................................

4) Majas Perumpamaan ( Majas Asosiasi ) : Suatu perbandingan dua hal yang berbeda, namun dinyatakan sama. Contoh : Bagaikan harimau pulang kelaparan, seperti menyulam di kain yang lapuk

5) Majas Antilesis : Gaya bahasa yang membandingkan dua hal yang berlawanan. Contoh : Air susu dibalas air tuba

6) Majas Hiperbola : Suatu gaya bahasa yang bersifat melebih – lebihkan. Contoh : Ibu terkejut setengah mati, ketika mendengar anaknya kecelakaan

7) Majas Ironi : Gaya bahasa yang bersifat menyindir dengan halus. Contoh : Bagus sekali tulisanmu, sampai – sampai tidak bisa dibaca

8) Majas Litotes : Majas yang digunakan untuk mengecilkan kenyataan dengan tujuan untuk merendahkan hati. Contoh : Mampirlah ke gubuk saya ( Padahal rumahnya besar dan mewah )

9) Majas Sinisme : Majas yang menyatakan sindiran secara langsung. Contoh : Perilakumu membuatku kesal

10) Majas Oksimoron : Majas yang antarbagiannya menyatakan sesuatu yang bertentangan. Contoh : Cinta membuatnya bahagia, tetapi juga membuatnya menangis

11) Majas Metonimia : Majas yang memakai merek suatu barang. Contoh : Kami ke rumah nenek naik kijang

12) Majas Alusio : Majas yang mepergunakan peribahasa / kata – kata yang artinya diketahui umum. Contoh : Upacara ini mengingatkan aku pada proklamasi kemerdekaan tahun 1945

13) Majas Eufemisme : Majas yang menggunakan kata – kata / ungkapan halus / sopan. Contoh : Para tunakarya itu perlu diperhatikan

14) Majas Elipsis : Majas yang manghilangkan suatu unsure kalimat. Contoh : Kami ke rumah nenek ( penghilangan predikat pergi )

15) Majas Inversi : Majas yang dinyatakan oleh pangubahan suatu kalimat. Contoh : Aku dan dia telah bertemu > Telah bertemu, aku dan dia

16) Majas Pleonasme : Majas yang menggunakan kata – kata secara berlebihan dengan maksud untuk menegaskan arti suatu kata. Contoh : Mari naik ke atas agar dapat meliahat pemandangan

17) Majas Antiklimaks : Majas yang menyatakan sesuatu hal berturut – turut yang makin lama makin menurun. Contoh : Para bupati, para camat, dan para kepala desa

18) Majas Klimaks : Majas yang menyatakan beberapa hal berturut – turut yang makin lama makin mendebat. Contoh : Semua anak – anak, remaja, dewasa, orang tua dan kakek

19) Majas Retoris : Majas yang berupa kalimat tanya yang jawabanya sudah diketahui. Contoh : Siapakah yang tidak ingin hidup ?

20) Majas Aliterasi : Majas yang memanfaatkan kata – kata yang bunyi awalnya sama. Contoh : Inikah Indahnya Impian ?

21) Majas Antanaklasis : Majas yang mengandung ulangan kata yang sama dengan makna yang berbeda. Contoh : Ibu membawa buah tangan, yaitu buah apel merah

22) Majas Repetisi : Majas perulangan kata – kata sebagai penegasan. Contoh : Selamat tinggal pacarku, selamat tinggal kekasihku

23) Majas Paralelisme : Majas perulangan sebagaimana halnya repetisi, disusun dalam baris yang berbeda. Contoh : Hati ini biru Hati ini lagu Hati ini debu

24) Majas Kiasmus : Majas yang berisi perulangan dan sekaligus mengandung inverse. Contoh : Mereka yang kaya merasa miskin, dan yang miskin merasa kaya

25) Majas Simbolik : Majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan membandingkan dengan benda – benda lain. Contoh : Dia menjadi lintah darat

26) Majas Antonomasia : Majas yang menyebutkan nama lain terhadap seseorang yang berdasarkan cirri / sifat menonjol yang dimilikinya. Contoh : Si pincang, Si
jangkung, Si kribo

27) Majas Tautologi : Majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan kata – kata yang sama artinya ( bersinonim ) untuk mempertegas arti. Contoh : Saya khawatir dan was – was dengannya.


KOMENTAR SAYA :
ada bermacam-macam majas, seperti yang kita ketahui. satu jenis majas memiliki arti tersendiri.

SURAT LAMARAN

Contoh Surat Lamaran Pekerjaan berikut :


Surat Lamaran kerja I :

Lampiran : Satu berkas Purwakarta, 11 agustus 2009
Perihal : Lamaran pekerjaan


Yth. Pemasang Iklan pada Harian Kompas
PO Box 2501 JKTM
Jakarta

Dengan hormat,
Bedasarkan iklan yang dimuat pada harian Kompas, 17 juli 2009, tentang lowongan kerja sebagai guru kimia, saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :Noviarita
Tempat/tgl. Lahir :Purwakarta, 28 November 1980
Alamat :Jalan Veteran, no.315 , RT.36/04 Purwakarta
Pendidikan :Sarjana Pendidikan


Dengan ini mengajukan lamaran untuk mengisi lowongan tersebut.

Sebagai bahan pertimbangan, saya melampirkan:
1. 1 lembar fotocopi ijazah terakhir;
2. 1 lembar daftar riwayat hidup;
3. 1 lembar fotocopi KTP;
4. 1 lembar surat keterangan kelakuan baik dari polisi; dan
5. 2 lembar pasfoto berukuran 4x6.

Demikian surat lamaran ini saya sampaikan dengan harapan Bapak/Ibu berkenan mempertimbangkannya. Atas perhatian Bapak/Ibu, saya mengucapkan terima kasih.


Hormat saya,
Noviarita


.....................................................................................
.....................................................................................

Surat Lamaran kerja II :

Kapada Yth,
Bapak Kepala Bagian Personalia
PT. Indofood
Jl. Mekar Sari 12
Jakarta Barat

Dengan hormat,

Saya sangat tertarik dengan iklan Bapak dalam terbitan harian Media Indonesia terbitan hari Selasa, 4 Agustus 2009 mengenai adanya lowongan untuk jabatan Computer Programmer. Maka, bersama surat ini saya mengajukan diri untuk mengisi lowongan tersebut.

Saya berusia 23 tahun, dan telah menyelesaikan kuliah jurusan Computer Programming di Akademi Komputer (AKAKOM), Jakarta pada bulan September 2006, dengan IPK 3.21. Selain kuliah, selama 1 tahun terakhir saya bekerja sebagai asisten instruktur di Pusat Kursus Komputer ‘Arcadia’, Jakarta.

Untuk keterangan lebih terperinci, bersama ini saya lampirkan juga surat keterangan pengalaman kerja, surat tanda kelulusan sementara dari AKAKOM Jakarta, daftar riwayat hidup singkat, dan foto terbaru saya.

Saya berkeyakinan bahwa surat ini beserta lampirannya belum cukup untuk dijadikan bahan pertimbangan. Oleh karena itu, saya berharap Bapak akan memberikan suatu kesempatan wawancara kepada saya, sehingga dapat diperoleh keterangan mengenai diri saya secara lebih terperinci dan lengkap.

Hormat saya,



Deriana F


.....................................................................................
.....................................................................................

surat lamaran pekerjaan III (versi B.inggris) :

Personel Manager of PT FAJAR KARYA INDAH Tbk.
Gedung PT. FAJAR KARYA INDAH Tbk. 2nd floor
Jl. Kemandoran Kav.27
Jakarta Barat

Dear Sir/Madam,

Refer to your requirement advertised in Kompas July 04 2009, I am interested to joint and to contribute with your respected company.

I am twenty-four years of age, single and in good health condition. I was graduated from ITB, Bandung in 2006. My scholastic record is satisfactory and also skilled at Accounting duties. I am be able to use English both oral and written, computer literate, able to use MS Office package such as MS Excel, MS Word, MS PowerPoint, MS OutLook and Internet, also familiar with English Correspondences and Administration duties.

Now, I am working as Accounting Staff at PT. SURYA PERKASA. I am willing to learn and work very well with others and anxious to put my knowledge into practical. Enclosed is my resume and latest photograph for your review and considerations.

I hope you will grant me an interview and the opportunity to give you more details about my self.

Yours faithfully,

Deriana F




Komentar saya :

Dalam penulisan surat lamaran pekerjaan, diperlukan ketelatenan dan kesopanan dan kebakuan dalam penulisan lamaran, agar pembaca dapat tertarik dengan lamaran kita.

PENYAJIAN LISAN

Penyajian lisan atau kemampuan berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau mengucapkan kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Pendengaran menerima informasi melalui rangkaian nada, tekanan, dan penempatan persendian. Jika komunikasi berlangsung secara tatap muka, ditambah lagi dengan gerak tangan dan air muka (mimik) pembicara. Tujuan utama penyajian lisan ini adalah untuk berkomunikasi tentu tidak terlepas dari bagian mata pelajaran TIK.

Penyajian lisan ada bermacam-macam, diantaranya adalah :

-Pidato
-Khutbah
-Dakwah
-Diskusi
-Rapat
-Seminar
-Kongres
-Konferensi
-Simposium
-Ceramah
-Demo/ Unjuk rasa
-Persentasi
-Debat


Salah satu bentuk penyajian lisan yang akan saya bahas adalah tentang Debat

Debat adalah kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara perorangan maupun kelompok, dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan perbedaan. Secara formal, debat banyak dilakukan dalam institusi legislatif seperti parlemen, terutama di negara-negara yang menggunakan sistem oposisi. Dalam hal ini, debat dilakukan menuruti aturan-aturan yang jelas dan hasil dari debat dapat dihasilkan melalui voting atau keputusan juri.


Contoh lain debat yang diselenggarakan secara formal adalah debat antar kandidat legislatif dan debat antar calon presiden/wakil presiden yang umum dilakukan menjelang pemilihan umum.

Debat kompetitif adalah debat dalam bentuk permainan yang biasa dilakukan di tingkat sekolah dan universitas. Dalam hal ini, debat dilakukan sebagai pertandingan dengan aturan ("format") yang jelas dan ketat antara dua pihak yang masing-masing mendukung dan menentang sebuah pernyataan. Debat disaksikan oleh satu atau beberapa orang juri yang ditunjuk untuk menentukan pemenang dari sebuah debat. Pemenang dari debat kompetitif adalah tim yang berhasil menunjukkan pengetahuan dan kemampuan debat yang lebih baik.



Berbagai gaya debat parlementer

Dalam debat kompetitif, sebuah format mengatur hal-hal antara lain:

  • jumlah tim dalam satu debat

  • jumlah pembicara dalam satu tim

  • giliran berbicara

  • lama waktu yang disediakan untuk masing-masing pembicara

  • tatacara interupsi

  • mosi dan batasan-batasan pendefinisian mosi

  • tugas yang diharapkan dari masing-masing pembicara

  • hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh pembicara

  • jumlah juri dalam satu debat

  • kisaran penilaian

Selain itu, berbagai kompetisi juga memiliki aturan yang berbeda mengenai:

  • penentuan topik debat (mosi) - apakah diberikan jauh hari sebelumnya atau hanya beberapa saat sebelum debat dimulai (impromptu)

  • lama waktu persiapan - untuk debat impromptu, waktu persiapan berkisar antara 15 menit (WUDC) hingga 1 jam (WSDC)

  • perhitungan hasil pertandingan - beberapa debat hanya menggunakan victory point (VP) untuk menentukan peringkat, namun ada juga yang menghitung selisih (margin) nilai yang diraih kedua tim atau jumlah vote juri (mis. untuk panel beranggotakan 3 juri, sebuah tim bisa menang 3-0 atau 2-1)

  • sistem kompetisi - sistem gugur biasanya hanya digunakan dalam babak elimiasi (perdelapan final, perempat final, semifinal dan final); dalam babak penyisihan, sistem yang biasa digunakan adalah power matching

Format debat parlementer sering menggunakan peristilahan yang biasa dipakai di debat parlemen sebenarnya:

  • topik debat disebut mosi (motion)

  • tim Afirmatif (yang setuju terhadap mosi) sering disebut juga Pemerintah (Government), tim Negatif (yang menentang mosi) disebut Oposisi (Opposition)

  • pembicara pertama dipanggil sebagai Perdana Menteri (Prime Minister), dan sebagainya

  • pemimpin/wasit debat (chairperson) dipanggil Speaker of The House

  • penonton/juri dipanggil Members of the House (Sidang Dewan yang Terhormat)

  • interupsi disebut Points of Information (POI)






KOMENTAR SAYA:

menurut saya debat dalam suatu forum yang resmi sangatlah membutuhkan kesopan-santunan.



FAKTA DAN OPINI

[Artikel - Th. I - No. 9 - November 2002]

EKONOMI RAKYAT INDONESIA PASCA KRISMON
oleh Mubyarto

Selama 5 bulan (Juni-Oktober 2000) Pusat Penelitian Kependudukan UGM bekerja­sama dengan RAND Corporation Santa Monica mengadakan Survei Aspek Kehidupan Rumah Tangga Indonesia (SAKERTI) di 13 propinsi dengan mewawancarai 10.000 keluarga atau 43.000 orang. Survei yang telah diadakan untuk ketigakalinya ini mewawancarai keluarga-keluarga yang sama (panel) yang menjadi sampel sejak Sakerti 1 (1993) dan Sakerti 2 (1997). Pada tahun 1998 khusus untuk meneliti dampak krismon yang sedang berlangsung, dilaksanakan Sakerti 2+ dengan mengambil 25% sub-sampel. Penemuan-penemuan Sakerti 2+ yang telah disebarluaskan melalui beberapa tulisan antara lain oleh Elizabeth Frankenberg, James Smith, dan Kathleen Beegle (1999) mengejutkan banyak pihak karena berbeda dengan “anggapan umum”. Namun sejumlah peneliti lain seperti kelompok SMERU menemukan hal-hal yang sejalan dengan penemuan Sakerti 3 khususnya dalam dampak krismon yang tidak terlalu parah terhadap kehidupan keluarga/perorangan. Kami sendiri yang mengadakan kunjungan lapang ke berbagai desa selama 1998-1999 juga mencatat pernyataan banyak warga desa bahwa “krisis ini belum apa-apa dibanding krisis yang lebih berat pada jaman Jepang, awal kemerdekaan, dan krisis ekonomi tahun 1965-66". [1]
[1] Mubyarto, 1999, Reformasi Sistem Ekonomi, Yogyakarta , Aditya Media, hal 129-139.
Demikian keparahan krismon 1997 yang menjadi polemik nasional selanjutnya tenggelam karena pendapat yang lebih condong ke “dampak yang parah” lebih populer agar tidak menghambat peluncuran program-program JPS (Jaring Pengaman Sosial) lebih-lebih yang dananya berasal dari bantuan luar negeri. Program-program JPS adalah program untuk menolong penduduk miskin yang sedang dalam kesusahan sehingga tidaklah dianggap bijaksana menyebarluaskan penemuan kajian-kajian yang menyimpulkan dampak krismon tidak parah. Peneliti-peneliti Indonesia yang jujur melaporkan kenyataan dari lapangan terpaksa mengendalikan diri “demi kemanusiaan”. Namun kemudian mereka merasa terpukul membaca komentar penerima hadiah Nobel Ilmu Ekonomi tahun 1998 Amartya Sen yang menyindir mereka yang telah membesar-besarkan dampak krisis koneter di Asia Timur.
Setelah laporan Sakerti 2+ sedikit dilunakkan “demi kemanusiaan”, kini Sakerti 3 yang dilaksanakan 3 tahun setelah krisis dan 2 tahun setelah Sakerti 2+, ternyata memperkuat penemuan-penemuan Sakerti 2+. Tanpa diduga, dampak yang “menyingkirkan” berita “krisis belum apa-apa” ini merugikan penduduk miskin dan bertentangan dengan kepentingan melidungi dan memajukan ekonomi rakyat, karena telah dimanfaatkan secara licik oleh kelompok tidak miskin yaitu golongan ekonomi kuat dan sektor industri modern dalam rangka menuntut pemerintah menyelamatkan kebangkrutan mereka dan lebih khusus lagi dalam rangka membenarkan kebijakan penalangan (bail out) utang-utang melalui BLBI (Bantuan Likuiditas Bank Indonesia), yang mulai dikucurkan tahun 1998. Adalah kepentingan para penerima BLBI untuk mengesankan bahwa krisis ekonomi masih terus berjalan, dan makin parah, agar peme­rintah tetap tidak dapat bersikap keras pada mereka untuk membayar utang-utang besar yang macet sejak awal krismon. Utang-utang besar yang macet menjadi amat berat karena banyak utang dalam bentuk valuta asing yang tidak dijamin sehingga jika ekonomi Indonesia sudah dianggap pulih dari kondisi krisis, mereka para pengutang akan kehilangan alasan untuk tidak membayarnya. Inilah alasan “tersembunyi” untuk terus memojokkan pemerintah yang sayangnya memperoleh dukungan pakar-pakar ekonomi makro yang tidak pernah meninggalkan meja komputernya dan tidak pernah mau menerapkan metode analisis induktif-empirik dengan cara datang ke daerah-daerah meneliti kehidupan ekonomi riil (real-life economics). Mereka membesar-besarkan dampak krisis dengan menyebutkan pengangguran yang mencapai 40 juta orang, pelarian modal asing US $ 10 milyar per tahun dan lain-lain.

FAKTA:
  • Selama 5 bulan (Juni-Oktober 2000) Pusat Penelitian Kependudukan UGM bekerja­sama dengan RAND Corporation Santa Monica mengadakan Survei Aspek Kehidupan Rumah Tangga Indonesia (SAKERTI) di 13 propinsi dengan mewawancarai 10.000 keluarga atau 43.000 orang.
  • Survei yang telah diadakan untuk ketigakalinya ini mewawancarai keluarga-keluarga yang sama (panel) yang menjadi sampel sejak Sakerti 1 (1993) dan Sakerti 2 (1997).
  • Penemuan-penemuan Sakerti 2+ yang telah disebarluaskan melalui beberapa tulisan antara lain oleh Elizabeth Frankenberg, James Smith, dan Kathleen Beegle (1999) mengejutkan banyak pihak karena berbeda dengan “anggapan umum”.
  • Demikian keparahan krismon 1997 yang menjadi polemik nasional selanjutnya tenggelam karena pendapat yang lebih condong ke “dampak yang parah” lebih populer agar tidak menghambat peluncuran program-program JPS (Jaring Pengaman Sosial) lebih-lebih yang dananya berasal dari bantuan luar negeri.
  • Namun sejumlah peneliti lain seperti kelompok SMERU menemukan hal-hal yang sejalan dengan penemuan Sakerti 3 khususnya dalam dampak krismon yang tidak terlalu parah terhadap kehidupan keluarga/perorangan.

OPINI :
  • Kami sendiri yang mengadakan kunjungan lapang ke berbagai desa selama 1998-1999 juga mencatat pernyataan banyak warga desa bahwa “krisis ini belum apa-apa dibanding krisis yang lebih berat pada jaman Jepang, awal kemerdekaan, dan krisis ekonomi tahun 1965-66".
  • Mereka membesar-besarkan dampak krisis dengan menyebutkan pengangguran yang mencapai 40 juta orang, pelarian modal asing US $ 10 milyar per tahun dan lain-lain.

KOMENTAR SAYA:
Menurt saya pemerintah harus lebih memperhatikan rakyat kecil. karena rakyat kecil lebih membutuhkan bantuan dari pemerintah. Tetapi rakyatpun harus terus berusaha untuk hidup mandiri.

Sabtu, 22 November 2008

MERAWAT KOMPUTER

Zaman sekarang yang sudah serna modern, teknologi pun sudah semakin canggih. Salah satu alat canggih yang ada pada saat ini adalah computer. Komputer adalah salah satu alat yang daya kerjanya sangat membantu pekerjaan dengan cepat dan akurat. Dalam hal ini , tentunya computer harus dapat dipergunakan setiap waktu tanpa ada gangguan apapun. Agar computer kita tetap dalam keadaan baik dan berumur panjang, mau tak mau kita harus merawatnya.
Pengoprasian komputerpun harus dilakukan dengan prosedur yang benar. Hal ini harus kita ingat, karena computer adalah suatu investasi yang cukup mahal.
Penempatan letak computer adalah salah satu syarat penting yang harus diperhatikan, agar pada saat kita bekerja dengan computer terasa aman dan lancar. Computer harus ditempatkan di tempat yang sejuk dan bersih tidak berdebu. Janganlah menempatkan computer pada tempat yang lembab. Penempatan computer harus terbebas dari binatang seperti kecoa atau tikus yang yang dapat merusak peralatan computer.
Salah satu factor penting yang perlu kita perhatikan adalah factor perawatan dan pemeliharaan yang dilakukan setiap waktu. Bersihkan komputer kita setiap waktu dari kotoran dan debu yang melekat pada seluruh bagian komputer. Jangan makan atau minum pada waktu kita sedang menggunakan komputer. Jika komputer sudah terkena minuman atau makanan akan sulit untuk dibersihkan, karen komputer bnyak sekali bagian-bagian celah yang sulit dibersihkan oleh tangan kosong.

GAMES DALAM KEHIDUPAN GENERASI MUDA

Seiring dengan berjalannya waktu, games dalam kehidupan generasi muda sudahlah hal yang biasa. Apa lagi pada zaman sekarang sudah banyak games yang hanya bisa dimainkan oleh satu orang. Contohnya saja seperti PS atau yang biasa kita sebut segai PlayStation yang sudah sangat mempengaruhi generasi muda kita. Hal itu seakan sudah memvirus dikalangan generasi muda sekarang.
Anak-anak sekarang lebih memilih bermain PS di dalam rumah dibandingkan bermain diluar rumah bersama dengan teman-temannya. Hal itu menimbulkan dampak positif dan negatik. Dampak positif dari bermain games dari permainan di dunia maya adalah kita dapat mengetahui bahwa anak-anak sekarang dapat mengoprasikan alat-alat teknologi yang ada pada zaman sekarang, dan bahkan jika mereka sangat kreativ dalam menyikapinya, mereka dapat saja hingga dapat membuat permainan baru dari dunia maya tersebut. Sedangkan dampak negatif dari terlalu seringnya anak-anak bermain dalam dunia maya adalah menjadi kurangnya anak-anak dalam bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya, karena terlalu asyiknya mereka bermain dengan mainan elektronik tercanggihnya. Hal ini pun dapat menimbulkan hilangnya permainan-perainan tradisional daerangnya masing-masing. Karena jika dilihat dari kenyataannya, anak-anak atau generasi sekarang lebih memilih bermain PS/Komputer dari pada bermain permainan tradisional dari daerah.

MENURUNNYA TINGKAT KESADARAN AKAN HIDUP SEHAT

Hidup zaman sekarang sudah serba instan. Yang sedang populer-populernya sekarang dan 10 tahun lalu adalah makanan instan yang mengandung berbagai macam zat berbahaya yang terkandung didalamnya. Semua orang sudah mengatahui akan hal itu, tetapi kabanyak orang sudah tidak memperhatikannya lagi. Karena, masyarakat sekarang sudah terlalu sibuk dengan aktifitas mereka yang begitu padat. Sehingga mereka tidak lagi mencari tau lebih dalam apa bahaya yang terkandung dalam makanan instan yang mereka makan sehari-hari.
Kebanyakan orang zaman sekarang lebih suka memakan makan instan yang tidak terjamin kesehatan dan kebersihannya dibandingkan dengan makanan buatan sendiri. Sejak dari kecil anak-anak sekarang sudah terbiasa diberi oleh orang tuanya makanan instan, padahal hal itu tidak baik untuk pertumbuhan dan perkembangan sang anak.
Dengan terlalu seringnya memakan makanan instan pasti lama kelamaan akan menimbulkan dampaknya juga. Karena jika kita terlalu sering memakan makanan instan atau makanan siap saji akan menimbulkan berbagai macan penyakit dalam tubuh kita.
Hal lain yang menunjukan menurunnya tingkat kesadaran akan hidup sehat adalah sebagian para orang tua yang membiarkan anaknya jajan diluar sembaranga. Dari yang pernah saya lihat ketika melewati taman kanak-kanak adalah para orang tua lebih memilih anaknya jajan sembarangan dari pada melihat anaknya menangis. Sepertinya para orang tua itu tidak mau ribet atau malu karena anaknya menangis saja karena ingin jajan jajanan yang dijual diluar yang tidak terjamin kebersihannya. Padahal, jika anak tersebut diberi penjelasan yang banyak tentang bahayanya akan jajanan yang tidak bersih secara terus menerus lambat laun anak itu akan mengerti dan mempraktekannya, atau paling tidak mengalihkannya ke jajanan yang lebih sehat atau yang terjamin kebersihannya.